Showing posts with label Pilgub Jabar. Show all posts

Hasil Pilgub Jabar 2018: Asyik Memang Kalah, Tapi Simak Makna Perolehan Suaranya!

Ahmad Syaikhu memang kalah di Pilgub Jabar  Hasil Pilgub Jabar 2018: Asyik Memang Kalah, Tapi Simak Makna Perolehan Suaranya!
PASANGAN Sudrajat-Ahmad Syaikhu memang kalah di Pilgub Jabar 2018 (versi hitung cepat/quick count). Tapi, simak perolehan bunyi dan maknanya terkait Pilpres 2019!

Hanya berbeda 3-4 persen dari Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul (Rindu), raihan bunyi Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dapat dikatakan luar biasa. Pasalnya, pasangan Asyik bukan pasangan terkenal di kalangan warga Jabar

Sudrajat seperti "coming from nowhere", tiba-tiba muncul menjadi calon gubernur. Syaikhu mungkin hanya terkenal di Bekasi daerah dia menjadi wakil wali kota.

Namun, dalam Pilgub Jabar 2018, pasangan Asyik "nyaris" menang dengan menduduki posisi kedua setalah Rindu. Hal ini menawarkan dua hal:

Pertama, mesin partai pengusung (PKS dan Gerindra) bekerja dengan baik untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas Asyik.

Kedua, jumlah warga Jabar yang menginginkan #2019GantiPresiden sangat signifikan. Pengaruh Prabowo sangat besar di Pilgub Jabar.

Perolehan bunyi Asyik menjadi kejutan di quick count Pilgub Jabar 2018. Pasangan Asyik yang sebelumnya tak pernah diunggulkan forum survei, sekarang malah menempati urutan kedua quick count.

Hasil quick count SMRC menawarkan RK-Uu meraih 32,26%, sedangkan pasangan Asyik meraih 29,58%. Hasil quick count LSI Denny JA, RK-Uu unggul di angka 32,98%, sedangkan Sudrajat-Syaikhu di angka 27,98%.

Meski kalah versi Quick Count, Sudrajat-Syaikhu dapat bangun dengan kepala tegak. Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, mengatakan, meski kalah Sudrajat dan Syaikhu dapat bangun dengan kepala tegak.

Perolehan bunyi Asyik naik cukup signifikan sehingga berada di posisi kedua. Hal itu membalik hasil sebagian forum survei yang kerap menempatkan pasangan ini di posisi ketiga.

"Sudrajat meskipun kalah tetapi peringkat nomor dua. Saya kira seorang Sudrajat dapat bangun dengan kepala tegak," kata Burhanudin di salah satu TV swasta, Rabu (27/6/2018).

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Aji Al Farabi, mengatakan, melonjaknya bunyi pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) tidak lepas dari efek Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sangat besar lengan berkuasa di Jawa Barat.

"Sangat besar (pengaruhnya). Dari sisi pengalaman hasil Pilpres 2014 di sana (Jawa Barat) Prabowo menang di atas Jokowi (Presiden Joko Widodo)," kata Aji dikutip Tempo.

Selain itu, kata Aji, di tiap-tiap survei yang dilakukan akhirnya menawarkan bahwa pendukung Prabowo loyal terhadap siapa pun kandidat yang dipilih oleh mantan Komandan Pasukan Khusus itu.

Menurut Aji, fakta itu dimainkan oleh tim sukses Sudrajat-Syaikhu dengan mencoba memberikan ke publik bahwa mereka ialah pilihan Prabowo di aneka macam kesempatan. Hal itu untuk menegaskan ke publik kedekatan mereka dengan Prabowo. "Kita lihat contohnya di debat muncul kaus #2019GantiPresiden," tuturnya.

Kini menjadi kiprah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul untuk memenangkan Jokowi di Pilpres 2019 di Jabar, sebagaimana kontrak politik dengan partai pengusungnya, alasannya ialah kubu #2019GantiPresiden sudah menawarkan hasil di Pilgub Jabar dan still... bergerak. Wasalam.*