Demi Rating/Trafik, Banyak Media Amatir Bikin Berita Seenaknya. Salah satu contoh, hari ini, Sabtu 21 November 2015, aku menemukan judul info menyerupai di bawah ini:
Berita tersebut dibentuk dan dipublikasikan Jumat 20 November 2015 sedangkan Watford vs Manchester United gres bertanding Sabtu 21 November 2015 Pkl. 19.45 WIB. Jadi, bagaimana mungkin sudah ada video gol dan hasilnya?
Jelas, media dan "jurnalis" amatir tersebut menulis info hanya untuk mesin pencari demi rating. Dikiranya, info tersebut akan "leading" ketika hasil Watford vs MU sudah benar-benar ada.
Berita di atas, terperinci merupakan info palsu, info bohong, alasannya ialah video gol dan kesudahannya sama sekali tidak ada dan memang tidak mungkin ada, alasannya ialah pertandingannya aja belum berlangsung.
Berita di atas terperinci banget melanggar arahan etik jurnalistik perihal pelarangan info bohong. Namun, Dewan Pers tidak dapat menegur media tersebut alasannya ialah media itu bukan media profesional, hanya sebuah blog.
Barangkali media tersebut jarang yang baca sehingga tidak ada yang melaporkannya ke Google supaya situs yang memuat info menipu pengguna tersebut dibanned atau bahkan dihapus.
Berita di atas hanya satu dari sekian teladan media amatir yang menulis info seenaknya dan sekenanya. Media Online memang gampang diedit dan diupdate.
Bagaimana menyikap media amatir menyerupai di atas? Gampang.... jangan dibuka atau jangan dikunjungi saja alasannya ialah Anda niscaya kecewa. Wasalam.*
Demi Rating, Banyak Media Amatir Bikin Informasi Seenaknya
About author: Economi
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: