Maka, di hari H+3 Idulfitri Idul Fitri 1437 H, Sabtu 9 Juli 2016, saya dan keluarga nyobain destinasi wisata alam yang katanya bagus, indah.
Menurut data di Mbah Google, Icakan merupakan tempat rekreasi terbaru di Kabupaten Ciamis. Lokasinya di daerah Desa Baregbeg, Kecamatan Cikacang.
Nama resminya Wisata Keluarga Icakan atau Megawisata Indonesia Icakan.
Nama icakan diambil dari nama daerah tersebut, ialah Cikacang yang artinya air kacang, merujuk pada daerah tersebut yang tadinya merupakan penghasil kacang-kacangan.
Rute Jalan Menuju Icakan dari Bandung
Kalau dari arah Kota Bandung, Icakan Kawali Ciamis sanggup dijangkau melalui Cileunyi, Nagreg, Malangbong, dan di Pamoyanan belok kiri, ke arah kompleks Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
Dari Pamoyanan, lurus terus ke daerah Wisata Situ Panjalu. Nah, jikalau Anda memutuskan batal ke Icakan, berhenti saja di Panjalu. Wisatanya di Situ Panjalu aja yang sudah sangat populer itu!
Jika mau terus ke Icakan, maka teruskan perjalanan dengan masuk ke Jalan Raya Kawali menuju Ciamis. Nah, itu juga melewati satu objek wisata yang tak kalah menariknya: Curug Tujuh. Jika batal ke Icakan, Anda sanggup belok kanan menuju Curug Tujuh.
Jika mau tetap ke Icakan, lurus saja terus, belok-belok sih, kemudian akan ditemui pertigaan dan susukan ke objek wisata Icakan. Sekitar 15-20 menitan dari situ, Anda akan hingga di gerbang masuk Icakan.
Jalan menuju Icakan dari belokan Jalan Raya Kawali itu, ibarat kondisi jalan Cijapati. Kiri-kanan ada gunung dan perkebunan. Mirip banget, seraya di Cijapati. Suasana wisata alam sudah mulai terasa.
Nah, saya mulai dengan pengalaman mengesankannya, ibarat judul posting ini.
Serasa di Cijapati
Kesan pertama, ya itu... jalan menuju Icikan serasa di Cijapati Kab. Bandung. Itu lho... jalur alternatif dari Bandung menuju Garut dan/atau Tasikmalaya, kalo Nagreg matot alias macet total.
Wisata Syariah?
Sebutan ini, wisata syariah, impulsif saya sebutkan, ketika sebelum berangkat ada yang memberi tahu, bahwa Kolam Renang di Icakan tidak mencampurkan laki-laki dan perempuan.
Kolam renang atau Waterboom Icakan hanya sanggup dipakai laki-laki hari Sabtu. Wanita dihentikan atau tidak sanggup masuk.
Untuk wanita, waktu penggunaan bak renang lebih banyak, yakni hari Minggu s.d. Jumat. Ini hukum baru. Sebelumnya gak begitu. Bebas saja.
Kabarnya sih, hukum gres pemisahan pria-wanita di bak renang itu, sehabis sang pemilik Icakan sering ikut pengajian.
Maka, tidak kaget, atau jangan kaget, begitu Anda memasuki jalan menuju gerbang Icakan, di sepanjang jalan banyak "rambu" atau papan gosip yang berisi LARANGAN PACARAN dan BERDUAAN BUKAN MUHRIM.
"Dilarang Pacaran Sebelum Menikah." Begitu goresan pena yang ada di "rambu-rambu wisata syariah" Icakan ini.
Mungkin, sebab di sepanjang jalan menuju gerbang Icakan, suka banyak muda-mudi yang asyik berpacaran di pinggir jalan. Ada rambu-rambu itu pun, tetep aja ada muda-mudi yang tengah berduaan (semoga saja mereka sudah menikah).
Pengelola Tidak Siap
Saya punya kesan, pengelola objek wisata gres Icakan Kawali Ciamis Jabar ini tidak siap mendapatkan jumlah pengunjung yang banyak, ibarat dalam suasana lebaran atau liburan.
Tepatnya di pintu masuk, pos karcis masuk. Mestinya banyak petugas atau gimana lah semoga lancar kalu banyak yang datang. Ini mah petugasnya dikit. Maka, terjadilah antrean panjang! Mobil pun sepeda motor.
Mulai terasa tuh, 'gak nyaman nin masuk Icakan Kawali Ciamis!
Harga karcis masuk Icakan Kawali Ciamis:
- Orang Rp 10.000
- Mobil Rp 5.000
- Sepeda Motor Rp 2000
Saung Pines Bayar Lagi
Begitu masuk, Anda akan menemukan banyak sekali akomodasi wisata Icakan Kawali Ciamis, mulai dari Waterboom, danau indah, dan sebagainya, termasuk Saung Pines untuk rehat dan makan-makan. Selengkapnya ada di Situs Resmi Icakan.
Tidak mendapatkan sosialisasi, atau kurang baca (?), ketika asyik duduk di Saung Pines, datanglah petugas yang menagih uang sewa Saung Pines sebesar Rp20.000.
Kirain, saung itu pecahan dari akomodasi gratis icakan. Ternyata, harus bayat lagi! Begitu usai bayar, sang karcis saung pines saya kasih kepada tiga orang anak muda yang gres tiba dan hendak duduk di situ. Saya bilang, nanti kalo ada yang naih sewa saung, bilang aja sudah bayar!
Itu kesan kesekian ya. Mestinya, pengelola Wisata Icakan membagikan brosur atau memasang spanduk, atau apalah.... yang gampang dilihat pengunjung perihal hukum dan "tata tertib" Icakan. Buktinya, tiga orang anak muda tadi, juga mengaku tidak tahu, bahwa duduk di Saung Pines harus bayar!
Antre Wudhu
Ini pengalaman atau kesan yang "menggugurkan" sebutan saya bahwa Icakan merupakan "Wisata Syariah".
Saat waktu Zhuhur tiba, pengunjung hendak shalat. Ternyata, pengelola tidak siap. Air di kran tempat wudhu masjid tidak mengalir!
Akibatnya, pengunjung Icakan yang hendak sholat, berwudhu di sebuah keran air yang mengalir di depan masjid. Terjadilah antrean! Pria-wanita, mengantre! Campur-baur.
Lucu 'kan? Di bak renang pria-wanita dipisah. Eh... di tempat wudhu darurat itu, malah bercampur.
Bayangin aja, yang lagi ngantre "melototin" setiap yang sedang wudhu di depannya! Pria-wanita.
Saya komplain kepada seorang petugas yang saya temui. Jawabnya: airnya tertahan di bawah (WC). Saya bilang, alirkan dong ke tempat wudhu, itu banyak yang mau sholat! Dia melengos!
Saya pun berlalu. Gak mau ribut! Pikir saja, nanti nulis aja di blog perihal Kesan Berwisata ke Icakan Kawali Ciamis!
Di Fanspage Icakan, ternyata sudah banyak pula "review". Banyaknya sih soal bak renang yang dipisah pria-wanita itu.
Demikian pesan-kesan mengunjungi Objek Wisata Icakan Kawali Ciamis Jabar. Sangat mengesankan dan tidak ada niat kembali jalan-jalan ke sana! Maaf Lahir Batin ya.... Wasalam. (www.blogromeltea.blogspot.com).*
0 comments: